Ulangan 16:18-17:20

Cara Menjadi "Raja" yang Baik

22 April 2024
Pdt. Sumito Sung

Buku yang ditulis oleh Suetonius dengan judul How to Be a Bad Emperor (Cara Menjadi Kaisar yang Buruk) adalah kisah tentang beberapa kisah paling buruk dalam sejarah Romawi dan merupakan kisah para penguasa yang hidupnya sangat kacau. Dalam buku itu, Suetonius bercerita tentang Caesar yang menggunakan peristiwa pemakaman bibinya untuk membual bahwa ia adalah keturunan para dewa dan raja; Tiberius yang mengabaikan urusan publik demi kepentingan anggur, seks menyimpang, penyiksaan, dan pembunuhan; Caligula yang sadis dan suka melecehkan orang lain dengan kejam; serta Nero yang kejam. Pada zaman sekarang, setiap orang yang ingin berkuasa seperti kaisar akan mendapat panduan yang sangat mencerahkan tentang bahaya kekuasaan tanpa karakter. Terlebih lagi, kita perlu mendengarkan penjelasan TUHAN tentang menjadi penguasa yang baik.

Ada dua ketentuan mengenai orang yang tepat untuk menjadi raja Israel. Pertama, raja haruslah orang yang dipilih TUHAN (17: 15a). Ada beberapa ayat Alkitab yang menjelaskan tentang pemimpin pilihan Tuhan, misalnya 1 Timotius 3:1-7. Banyak gereja dan organisasi Kristen mengalami masalah serius karena memilih pemimpin Kristen hanya berdasarkan kekayaan dan kekuasaan tanpa standar persyaratan spiritual. Kedua, raja haruslah orang Israel, tidak boleh orang asing karena orang asing bukanlah anggota umat Tuhan (17:15b).

Raja yang dipilih TUHAN harus hati-hati terhadap tiga simbol besar kekuasaan di antara raja-raja saat itu, yaitu kekuatan berperang, wanita, dan kekayaan. Raja Salomo bermula sebagai raja bijaksana yang tidak meminta kekayaan. Namun, lama kelamaan, ia menyalahgunakan kekuasaannya dan menjadi mangsa dari kecintaannya terhadap ketiga hal di atas. Benar sekali pepatah yang mengatakan bahwa kekuasaan itu merusak orang dan kekuasaan yang rusak sudah pasti akan sangat merusak orang. Sejarah telah menunjukkan bagaimana orang-orang yang awalnya merupakan pemimpin yang baik, akhirnya melakukan hal-hal buruk setelah beberapa waktu berkuasa.

Setelah memaparkan tiga hal yang tidak boleh dilakukan raja, Musa memberikan dua hal positif yang wajib dilakukannya. Pertama, membaca firman TUHAN seumur hidupnya (17:18-19a). Kedua, melakukan firman TUHAN (17:19b). Sebagai "raja" (pemimpin) di rumah, tempat kerja, gereja, Anda harus memimpin orang-orang ke jalan TUHAN, dan Anda harus mengetahui jalan TUHAN dengan membaca Alkitab. Anda harus melakukan firman TUHAN juga. Apakah Anda bertekad akan membaca Alkitab seumur hidup Anda? Apakah Anda bertekad akan setia melakukan firman TUHAN?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design